Mediahukum.web.id - Pekerjaan gedung halte di kota Bekasi sangat tidak tepat sasaran dan sesuai fungsi kegunaan nya. Contohnya pekerjaan halte di chairil anwar di depan SMP Negeri 02 kota Bekasi, dan di depan Gedung GCC dilapangan multiguna Bekasi timur.
Hasil investigasi dari para pihak media di lapangan tidak tepat sasaran soalnya jalan tersebut hampir jarang dilalui kendaraan angkutan umum, malah hampir tidak pernah pun.
Pembangunan pekerjaan halte mewah dan fantastis ini sebenarnya kegunaan buat halte kah atau tempat berteduh jadi bingung masyarakat kota Bekasi.
Soal pekerjaan pembangunan halte di sebut sangat tidak sesuai fungsi nya seakan pekerjaan tersebut di paksakan dan kesan nya terburu-buru. Sehingga terjadi ada kesan penggunaan anggaran terbuang percuma.
Hasil pantauan para pihak awak media Hukum.web.id di lapangan sangat pemborosan anggaran pengerjaan Halte 11 item mencapai milyaran rupiah.
Tiap-tiap item pekerjaan halte di kota Bekasi menggunakan Pagu anggaran 187 juta sampai 135 juta per tiap pekerjaan. Pekerjaan halte tersebut malah mengambil hak pejalan kaki sebab di bangun nya halte tersebut di atas troatoar pejalan kaki. Para pihak media hukum.web.Id melakukan konfirmasi kepada kadishub kota Bekasi terhadap Bpk Zeno Bachtiar S.Si.T, M.Si.M,T selalu kuasa pengguna anggaran melalui telepon seluler tidak dapat di hubungi.
Kembali para awak media konfirmasi terhadap salah satu pihak dinas selaku Ppk,Iim Halimi ST. MT juga tidak dapat di konfirmasi. Pekerjaan halte tersebut sangat di sayangkan, tidak tepat sasaran serta peruntukan sangat tidak tepat dan sesuai.Malah halte tersebut kalau malam tiba malah di pakai buat beristirahat para gepeng kota Bekasi.
Kami selalu tim sosial kontrol kota Bekasi dan atas nama masyarakat kota Bekasi meminta Pj kota Bekasi segera menindak lanjuti permasalahan carut marut pembangunan halte yang ada di kota Bekasi tercinta ini. Kami selaku masyarakat kota Bekasi berharap banyak kepada Pj walikota Bekasi segera mensidak pekerjaan pembangunan halte kota Bekasi kepada Dinas bersangkutan.
Di duga ada indikasi mark up dimana pada saat pelaksanaan pekerjaan halte sebahagian hanya dilakukan hanya pengecatan tidak ada pergantian material seperti hal nya pemeliharaan halte di jln cut meutia, jln chairil anwar,.Pekerjaan halte juga terkesan terburu-buru sehingga tidak sesuai dengan fungsinya.
Dengan total Pagu anggaran sebesar Rp. 1.865.000.000,.ada pun kegiatan tersebut di menang kan 4 perusahaan di luar kota Bekasi.
(Red)
