Kota Bekasi - Gelombang pengungsi Rohingya semakin hari semakin bertambah di Aceh total saat ini sudah tercatat 1.487 orang pengungsi.
"bicara tentang isu kemanusiaan saya berpendapat itu hal yang mutlak tapi perlu digaris bawahi bahwasanya Bangsa kita sendiri tidak kekurangan masyarakat yang layak untuk dibantu"
"Jumlah penduduk miskin yang tercatat di Negara kita saat ini pada acuan Maret 2023 sebesar 25,90 juta orang, artinya ini sebagai perbandingan apple to apple sama sama manusia yang harus dibantu, jangan sampai ada istilah anak bangsa menjadi tamu di Negaranya sendiri sedangkan tamu mulai menjadi tuan rumahnya imbasnya kedepan akan timbul konflik konflik sosial ditengah masyarakat terkait pengungsi Rohingya ini dan akan terbukti"
"Pemerintah Pusat barus bersikap sebelum gelombang dan jumlah Pengungsi akan semakin bertambah" ucap Frits Saikat.
Menurut peneliti ASEAN dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Adriana Elizabeth, persoalan pengungsi Rohingya sudah mengganggu situasi domestik di dalam negeri. Apalagi dalam waktu dekat Indonesia akan menggelar pemilu -yang dikhawatirkan akan menambah beban dan memecah konsentrasi aparat keamanan.
Juru bicara UNHCR Indonesia, Mitra Salima Suryono, masih berharap ada semangat solidaritas dan kemanusiaan dari pemerintah Indonesia untuk menangani pengungsi Rohingya.
Frits Saikat berpendapat lucu tentang harapan yang disampaikan Juru Bicara UNHCR " Kalau kita mau membahagiakan orang lain, kitanya harus bahagia dulu, kan aneh disaat Negara kita ada 25,90 juta Jiwa Masyarakat miskin yang butuh bantuan tapi kita diminta untuk bersemangat membantu pengungsi Rohingya 1.487 jiwa"
"Saya berharap dengan atau atas nama kemanusiaan kita tetap harus berfikir realistis dan berdata, jangan sampai kita memanusiakan Pengungsi tapi kita mengabaikan masyarakat kita sendiri yang jumlahnya jauh lebih banyak untuk dibantu" tutup Frits Saikat saat ditemui rekan Media pagi ini.
(Red)